Yang dimaksud dengan kelautan dari
suatu zat dalam suatu pelarut adalah banyaknya suatu zat yang dapat larut secara
maksimum dalam suatu pelarut pada kondisi tertentu. Biasanya dinyatakan dalam
satuan mol/ liter. Jadi bila batas kelarutan tercapai, maka zat yang dilarutkan
itu dalam batas kesetimbangan, artinya bila zat terlarut ditambah, maka akan
terjadi larutan yang belum jenuh. Dan kesetimbangan tergantung pada suhu
pelarutan.
(Hoedijono, 1990).
Dua komponen dalam larutan adalah
solute dan solvent. Solute adalah substansi yang terlarut. Sedangkan solvent
adalah substansi yang melarutkan, contoh sebuah larutan NaCl. NaCl adalah
solute dan air adalah solvent. Dari ketiga materi, padat, cair dan gas, sangat
dimungkinkan untuk memiliki semblan tipe larutan yang berbeda: padat dalam
padat, padat dalam cairan, padat dalam gas, cairan dalam cairan, dan
sebagainya. Dari berbagai macam tipe ini larutan yang lazim kita kenal adalah
padatan dalam cairan, cairan dalam cairan, gas dalam cairan, dan gas dalam gas.
(Yazid. Estien, 2005)
Pada larutan
jenuh terjadi kesetimbangan antara zat terlarut dalam larutan dan zat yang
tidak terlarut. Dalam kesetimbangan ini kecepatan melarut sama dengan kecepatan
mengendap, yang berarti konsentrasi zat dalam larutan akan selalu tetap. Proses
kesetimbangan ini akan bergeser apabila dilakukan suatu perubahan yang
dikenakan pada sistem tersebut (Supeno, 2006.). Larutan jenuh merupakan larutan
dimana zat terlarutnya (molekul atau ion) telah maksimum pada suhu tertentu.
Untuk zat elektrolit yang sukar larut, larutan jenuhnya dicirikan oleh nilai
Ksp. Nilai Ksp pada suhu 250 C telah di daftar. Jika larutan mengandung zat
terlarutnya melebihi jumlah maksimum kelarutannya pada suhu tertentu, maka
dikatakan bahwa larutan telah lewat jenuh.
(Mulyono,2005)
Suatu substansi dapat dikelompokkan
sangat mudah larut, dapat larut (Moderately Soluble), sedikit larut (Slightly
Soluble), dan tidak dapat larut. Beberapa variabel, misalnya ukuran ion-ion,
muatan dari ion-ion, interaksi atara
ion-ion, interaksi antara solute dan solvent, temperature, mempengaruhi kelarutan.
Kelarutan dari solute relatif mudah diukur melalui percobaan. Beberapa faktor
yang berhubungan dengan kelarutan antara lain:
1.
Sifat alami dari
solute dan solvent
Substansi polar cenderung lebih miscible atau
soluble dengan substansi polar lainnya. Substansi non polar cenderung untuk
miscible dengan substansi nonpolar lainnya, dan tidak miscible dengan substansi
polar lainnya.
2.
Efek dari
temperature terhadap kelarutan
Kebanyakan zat
terlarut mempunyai kelarutan yang terbatas pada sejumlah solvent tertentu dan
pada temperatur tertentu pula. Temperature dari solvent memiliki efek yang
besar dari zat yang telah larut. Untuk kebanyakan padatan yang terlarut pada
liquid, kenaikkan temperatur akan berdampak pada kenaikkan kelarutan
(Solubilitas).
3.
Efek tekanan
pada kelarutan
Perubahan kecil
dalam tekanan memiliki efek yang kecil pada kelarutan dari padatan dalam cairan
tetapi memiliki efek yang besar pada kelarutan gas dalam cairan. Kelaruatn gas
dalam cairan berbanding langsung pada tekanan dari gas diatas larutan. Sehingga sejumlah gas yang
terlarut dalam larutan akan menjadi dua kali lipat jika tekanan dari gas diatas
larutan adalah dua kali lipat.
4.
Kelajuan dari
zat terlarut
a.
Ukuran partikel
b.
Temperatur dari
solvent
c.
Pengadukan dari
larutan
d.
Konsentrasi dari
larutan
(Sukardjo, 1997)
Kelarutan
bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan–
bahan lain dalam larutan itu,dan pada komposisi pelarutnya. Perubahan kelarutan
dengan tekanan tak mempunyai arti penting yang praktis dalam anlisis anorganik
kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan dalam bejana terbuka pada tekanan
atmosfer; perubahan yang sedikit dari tekanan atmosfer tak mempunyai pengaruh
yang berarti atas kelarutan.Terlebih penting adalah perubahan kelarutan dengan
suhu. Umumnya dapat dikatakan bahwa kelarutan endapan bertambah besar dengan
kenaikan suhu ,meskipun dalam beberapa hal yang istimewa (seperti kalium sulfat)
terjadi hal yang sebaliknya. Laju kenaikan dengan suhu berbeda-beda dalam
beberapa hal sangat kecil sekali dalam hal-hal lainnya sangat besar.
(Vogel,1990)
Jika
kesetimbangan diganggu, misalnya dengan merubah temperatur maka konsentrasi
larutan akan berubah. Menurut Van’t Hoff pengaruh temperatur terhadap kelarutan
dapat dinyatakan sebagi berikut:
(d ln S/dT) = (∆H)/(RT)2
d ln S = (∆H)/(RT)2 dT
Diintegralkan dari T1 ke T2 maka akan
mengahsilkan,
H / RT + konstantaDln S = -
atau,
ln (S2/S1) = (∆H/R) {(T2 – T1)/( T2.T1)}
dimana :
S2,S1 = kelarutan zat masing-masing pada
temperatur T2 dan T1 (mol/1000 gram solven)
H = panas pelarutan per molD
R = konstanta gas
Panas pelarutan
yang dihitung ini adalah panas yang diserap jika 1 mol padatan dilarutakan
dalam larutan dimana larutan sudah dalam keadaan jenuh. Hal ini bebeda dengan
panas pelarutan untuk larutan encer yang bisa terdapat dalam table panas
pelarutan tersebut adalah panas pengenceran dari keadaan jenuh menjadi keadaan
encer.
Pada umumnya
panas pelarutan adalah positif sehingga menurut Van’t Hoff semakin tinggi
temperatur akan semakin banyak zat yang melarut (panas pelautan positif =
endotermis). Sedangkan untuk zat-zat yang memiliki panas pelarutan negatif,
maka makin tinggi suhu akan semakin berkurang zat yang dapat larut.
(Supeno, 2006)
Efek
panas dalam pembentukan larutan dapat digunakan dalam penerapan prinsip Le.
Chateliers untuk menghitung efek temperature pada kelarutan. Dengan menggunakan
terminology dari thermodinamika, bahwa kandungan panas atau entalphy dari
sistem telah meningkat sesuai dengan jumlah energi thermal (heat molar
vaporization atau DHv).
Perubahan entalphy untuk proses diberikan dengan mengurangi entalpy akhir
sistem dengan entalphy mula-mula.
DH = Hhasil – Hhasil
Secara
umum DH positif untuk setiap
perubahan maksroskopik yang terjadi pada tekanan konstan jika energi panas
mengalir keluar. Proses dimana entalpi dalam sistem meningkat disebut proses
endotermik, sedangkan entalpi yang mengalami penurunan disebut eksotermik.
Perubahan entalpi terbatas hanya pada aliran panas jika proses tersebut terbawa
keluar sehingga tekanan mula-mula dan akhir adalah sama, dan sistem adalah
tertutup. Pembentukan dari larutan apakah itu eksotermik atau endotermik
tergantung pada temperatur dan sifat alamiah solute dan solvent untuk
memprediksi efek dari perubahan temperatur. Kita dapat menggunakan prinsip
Le-Chatekiers, sangatlah diperlukan untuk memperhitungkan perubahan entalpi
untuk proses pelarutan dari kondisi larutan jenuh. Entalpi molar dari larutan (DH1) sebagai jumlah kalor dari energi
panas yang seharusnya tersedia (DH1 positif) ataupun yang seharusnya
dipindahkan (DH1
negatif) untuk menjaga agar temperatur tetap konstan yang mana didalamnya
terdapat satu mol zat terlarut dalam volume yang sangat besar yang mendekati
larutan jenuh untuk menghasilkan larutan jenuh.
Jika
entalpi dari larutan adalah negatif peningkatan temperatur menyebabkan
penurunan kelarutan. Kebanyakan padatan solute memiliki entalpi positif dari
larutan sehingga kelarutan mereka meningkat sesuai dengan kenaikkan temperatur.
Hampir semua perubahan kimia merupakan proses eksotermik ataupun proses
endotermik. Hampir semua perubahan kimia merupakan proses eksotermik.
Kebanyakan, tetapi tidak semua reaksi yang terjadi secara spontan adalah reaksi
eksotermik (Sukardjo, 1997).
Daftar Pustaka
Ismarwanto,
Hoedjiono. 1990. Diktat Kuliah Kimia
Analisa Bag. 1. Surabaya: FTI ITS
HAM, Mulyono, 2005, Kamus Kimia, Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta
Supeno, 2006, Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I, Jayapura: Universitas Cendrawasih.
Vogel, 1990, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Yazid, Estien.
2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis.
Yogyakarta: Penerbit AndiUntuk yang mau lihat laporan praktikum yang lengkap, bisa dilihat Di sini atau Di sini
Selamat mengerjakan.. :)
Great post. I was checking constantly this blog and I am impressed!
BalasHapusExtremely useful info particularly the last part :) I care for such info much.
I was seeking this certain information for a very long
time. Thank you and best of luck.
Look at my web page: plytki szczecin
Thank for your appreciation.
BalasHapusI will strive to continue to write.
membantu banget infonya kak
BalasHapusElever Media Indonesia