Kalorimeter Bom merupakan kalorimeter yang khusus
digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter bom ini digunakan untuk
mengukur jumlah kalor/nilai kalori yang dibebaskan pada
pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) pada suatu
senyawa, bahan makanan, maupun bahan bakar. Namun, kalorimeter bom lebih banyak
digunakan untuk penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran
kalorimeter
bom dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran,
atau
dengan kata lain reaksi pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api
melainkan menggunakan gas oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau
tekanan tinggi. Prinsip kerja kalorimeter Bom
sebagai
contoh,
bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam yang kemudian
diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam bejana berisi
air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari luar. Suhu
itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat pembakaran,
suhu bom tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling bom harus
dijaga dengan suatu pengaduk. Selain itu dalam
beberapa hal tertentu diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk
menjaga supaya suhu seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
Kalorimeter bom terdiri
dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara.
· Sejumlah zat tertentu yang akan diuji, ditempatkan dalam
cawan platina dan sebuah "kumparan besi”
yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula pada cawan platina sedemikian sehingga menempel pada
zat yang akan diuji.
·
Kalorimeter bom
kemudian ditutup kemudian tutupnya
dikencangkan.
·
Setelah itu
"bom" diisi dengan O2 hingga tekanannya mencapai 25 atm.
·
Kemudian
"bom" dimasukkan ke dalam kalorimeter yang diisi air.
· Setelah semuanya
tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke kawat besi dan setelah
terjadi pembakaran, kenaikan suhu diukur.
· Kapasitas panas
(atau harga air) “bom”, kalorimeter, pengaduk, dan termometer ditentukan dengan
percobaan terpisah dengan menggunakan zat
yang diketahui panas pembakarannya dengan tepat (biasanya asam benzoat).
Kalorimeter ini
terdiri dari sebuah bom (tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari
bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi)
dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Reaksi
pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh
air dan bom. Oleh
karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka:
qreaksi = – (qair
+ qbom )
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat
dihitung dengan rumus :
qair = m x c
x DT
Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat
dihitung dengan rumus :
qbom = Cbom
x
DT
dengan : m = massa air dalam
kalorimeter ( g )
c = kalor jenis air
dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
Cbom = kapasitas
kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu
( oC atau K )
Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter
bom berlangsung pada volume tetap (DV = nol). Oleh
karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi
dalamnya.
DE = q + w dimana w = -
P. DV (jika DV = nol maka w =
nol) maka, DE = qv
Terdapat beberapa jenis kalorimeter, antara lain:
1.
Part 1281
Pada Kalorimeter bom 1281,
waktu
dan tenaga kerja tabung dilakukan otomatisasi, tersedia
dengan teknologi baru dengan desain tetap
bom dalam satu set.
Ini diperuntukkan untuk laboratorium dengan moderat pengujian
beban berat. Pada
model 1281, komponen utama seperti: bom pembakaran, ember dan jaket, sistem penanganan
air dan sistem pengisian
oksigen dibangun menjadi satu konsol yang meliputi controller kalorimeter dan
mengoperasikan keyboard.Integral,microprocessorbased controller dipasanh ke kalorimeter bom 1281
menyediakan kontrol operasi terbaru, data akuisisi, pengolahan data, data
pelaporan dan kemampuan komunikasi.
2. Part 1271 Automatic
Isoperibol Calorimeter
Kalorimeter 1271 menawarkan tingkat otomatisasi
yang tiada bandingnya dengan 2 kemampuan unik:
1. Full Automatic
Bom Penanganan, Bom
dibuka dan ditutup secara otomatis oleh pneumatik drive di bawah mikroprosesor
kontrol. Operator
hanya mamasukan sampel ke kepala bom, menempel sebuah kapas bantu rangkaian
sekering dan menutup penjaga keamanan. Semua operasi kemudian dilanjutkan secara
otomatis sampai akhir tes. Ketika
kalorimeter bom membuka dan melepaskan keselamatan penjaga bagi operator untuk
menyisipkan sampel berikutnya.
2. Diperluas untuk
A Dual Sistem
Melayani laboratorium dengan volume
suara tinggi pengujian beban, Kalorimeter 1271 dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat diperluas untuk mencakup dua kalorimeter
terpisah, mekanisme
beroperasi dengan satu control, sehingga memberikan redundansi serta tambahan kapasitas.
Dual operasi dicapai dengan menambahkan Kalorimeter 1272
Ekspansi, Modul dasar 1271 Sistem.
terima kasih,,,bisa jadi tambah info
BalasHapusSama-sama, semoga bisa membantu..
HapusPada bomb kalori meter maksimal panas yang dapat di ukur mencapai berapa ya?
BalasHapusijin share info ini ya kak
BalasHapusElever Media Indonesia