Sabtu, 24 Maret 2012

Long Life Education


Long live education, pastinya kalimat itu sudah tidak asing lagi buat kita. Long live education artinya belajar sepanjang hayat, dimana proses belajar dianggap bukan suatu kewajiban tetapi sebuah kebutuhan. yang jika tidak terpenuhi maka individu tersebut merasa ada yg kurang dalam dirinya. Apa yang membuat kita harus belajar sepanjang hayat kita? Apa yang harus kita pelajari hingga akhir hayat? Kita akan membahasnya satu-persatu.
Di atas telah dijelaskan pengertian dari long life education. Education berasal dari bahasa inggris yang artinya pendidikan, sedangkan long life artinya sepanjang hidup / hayat. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendidikan ada 2, yaitu pendidikan duniawi dan pendidikan akhirat. Pendidikan duniawi merupakan pendidikan yang mempelajari ilmu pengetahuan yang sangkut-pautnya dengan keduniawian. Sedangkan pendidikan akhirat yang dimaksud di sini adalah pendidikan yang mempelajari ilmu yang bermanfaat buat bekal kita di akhirat nanti, pendidikan ini dikenal dengan pendidikan agama. Baik pendidikan umum atau agama, keduanya sama-sama penting dan harus terus kita lakukan sepanjang hayat kita.
Islam juga mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala permasalahan dan jalan kemanfaatan, yakni menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dangan ‘aqidah dan ibadah, baik yang berhubungan dengan soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat wajiblah ia mengetahui ilmunya pula dan barang siapa yang meginginkan kedua-duanya wajiblah ia memiliki ilmu kedua duanya pula” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadist di atas, sudah jelas bahwa kita harus menyeimbangkan antara pendidikan duniawi dan akhirat, agar selamat hidup di dunia dan juga di akhirat.
Disini saya akan sedikit bercerita mengenai long life education sejak saya dilahirkan hingga yang akan datang. Pendidikan duniawi saya dimulali sejak saya ke luar dari rahim sang ibu. Ketika itu, yang saya bisa tentunya hanya menangis, tapi itulah awal dari pendidikan saya. Setelah itu, saya akan belajar untuk menggerakkan tangan dan kaki, melihat, minum asi, tengkurap, berjalan, berlari dan tak ketinggalan belajar berbicara. Itu semua adalah bagian dari pendidikan. Setelah itu masuk TK, SD, SMP, SMA dan sekarang kuliah. Setiap tingkatan tentunya mendapat pendidikan yang berbeda. Semakin tinggi tingkatannya tentunya semakin banyak materi yang didapat. Tapi ilmu tentang duniawi tidak hanya berhenti saat kita selesai kuliah, dalam pekerjaan maupun hubungannya dengan masyarakat juga banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Misalnya bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain dan sebagainya.
Saya telah menjelaskan secara singkat pendidikan duniawi saya. Lalu bagaimana dengan pendidikan keagamaan saya? Sejak dilahirkan. Saya telah mendapat sebuah karunia yang teramat besar dengan dilahirkan dari rahim seorang ibu muslim. Oleh karena itu, agama Islam sudah menjadi kodrat saya semenjak lahir. Sebagai seorang muslim, tentunya kita harus menjalankan perintah Allah SWT. Orang tua saya mulai mengenalkan saya pada agama yang dibawa Rasulullah SAW ini sejak dini. Dimulai dengan mengajarkan doa-doa pendek sehari-hari, sekilas tentang islam itu sendiri, mengaji, shalat, berpuasa, dan sebagainya. Peranan orang tua dan keadaan lingkungan sekitar sangat mempengaruhi pendidikan keagamaan kita. Setelah beranjak dewasa (baligh) tentunya saya sudah tahu membedakan mana yang benar dan salah. Dari situ, pendidikan keagamaan saya bisa berkembang dengan keinginan sendiri. Saya bisa lebih memperdalam kajian tentang islam dengan mengikuti acara-acara keislaman. Dan itu akan dan harus terus berlanjut hingga akhir hayat kita. Kita diciptakan Allah dimuka bumi ini, semata-mata untuk menyembahnya. Karena itu, ilmu keagamaan sangat penting.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, wajiblah kita memperdalam ilmu untuk masa depan kita. Tuntutlah ilmu sebanyak mungkin dengan tanpa henti dan batas sampai ke liang kubur, dengan ikhlas dan tekad yang kuat untuk mengamalkan dan menyumbangkan dan membagi ilmu tersebut kepada orang lain, agar ilmu tersebut dapat bermanfaat dan terus berkembang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar